Sejarah Singkat Desa Kanorejo
Setiap desa pasti memiliki sejarahnya masing-masing, demikian halnya dengan Desa Kanorejo. Sejarah asal muasal desa seringkali tertuang dalam dongeng-dongeng yang diwariskan secara turun-temurun dan disampaikan dari mulut ke mulut. Sehingga sulit dibuktikan kebenarannya.
Dongeng tentang asal muasal Desa Kanorejo di atantaranya yang paling populer di masyarakat adalah Desa Kanorejo dulunya terdiri dari dua petinggen/kelurahan yaitu Petinggen Banaran dan Petinggen Modo, terletak di tepi Bengawan Solo sehingga terjadi erosi terus menerus hingga mengakibatkan Petinggen Banaran habis akibat longsor, termakan Bengawan. Sedikit demi sedikit warga pindah ke Petinggen Modo dan seiring perkembangan zaman, maka berubah nama menjadi desa yang terdiri dari dua dusun yaitu Dusun Kanor dan Dusun Pegaron. Petinggen Modo sendiri tidak lagi dipergunakan karena kepala desanya ada di Dusun Pegaron.
Asal muasal tergabungnya dua dusun menjadi desa menurut beberapa tokoh dikarenakan Dusun Kanor sering terjadi bencana banjir,bahkan hapir di setiap tahun menjadi langganan banjir hingga membawa banyak sampah berupa kayu, bambu, pohon pisang, dan buah-buahan dari bermacam jenis dan yang paling bersejarah adalah buah kelapa.
Awalnya ada buah kelapa yang tersangkut di desa kami. Warga desa kemudian mencoba menanam buah tersebut. Memang buah itu tadinya hidup, hingga sampai berbuah, tapi yang terjadi pada buah kelapa tersebut selalu bonor dan dari kata tersebut maka desa kami disebut dengan Kanor .
Dusun Pegaron tersebut ada sebuah pasar yang sangat ramai, pasar yang ramai. Pasar tersebut sempat menjadi tempat berkumpul untuk adanya jual beli, baik warga local maupun luar desa. Hingga masyarakat setempat menyebut tempat itu dengan nama Rejo sehingga kata tersebut digabungkan menjadi satu menjadi KANOREJO.
Sejarah Pemerintahan Desa
Menurut cerita dari beberapa Tokoh Masyarakat, Pemerintahan Desa Kanorejo sebelumnya terbagi dalam 2 (dua) Petinggen/Kelurahan yang terdiri dari Kelurahan Banaran dan Kelurahan Modo. Tiap petinggen/kelurahan dipimpin oleh seorang Petinggi yang dibantu oleh Carik, Bayan, Petengan, Kamituo Jogotirto dan Jogoboyo.
Seiring dengan perkembangan zaman kedua petinggen/kelurahan tersebut berubah menjadi satu desa yaitu Desa Kanorejo yang terdiri dari dua dusun antara lain Dusun Kanor dan Dusun Pegaron. Sejak terbentuk Desa Kanorejo telah mengalami pergantian kepemimpinan (Kepala Desa) sebagai berikut:
Demografi
Topografi Desa Kanorejo adalah berupa Dataran dengan luas Kelurahan 290 Ha. Secara geografis Desa Kanorejo terletak pada ketinggian tanah 60 m dari permukaan laut, dengan curah hujan 1.030 mm / tahun, dengan topografi atau dataran rendah. Suhu udara berkisar 25-33º Celcius.
Secara administratif, desa Kanorejo terletak di wilayah Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban. Dengan batas wilayah di antaranya :
Sebelah Utara | : Desa Sawahan dan Desa Ngadirejo |
Sebelah Selatan | : Desa Karangtinoto |
Sebelah Barat | : Desa Bulurejo dan Desa Maibit |
Sebelah Timur | : Bengawam Solo Kabupaten Bojonegoro |
Jarak tempuh Desa Kanorejo ke kecamatan adalah 4 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit. Sedangkan jarak tempuh ke kabupaten adalah 30 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam. Jarak tempuh ke Pemerintah Provinsi adalah 113 km. Dari pemerintah Pusat adalah 1.040 km.
Writer: Al